Biksu Yang Seru
Para biksu, sramanera dan sramaneri di KCI mengisi hari-hari mereka dengan jadwal padat yang sarat muatan pelatihan diri. Selain aktifitas religius mereka pun berbagi tugas sehari-hari. Walau ada umat awam yang datang membantu silih berganti, mereka tetap menjalankan pekerjaan masing-masing, tak menunggu dilayani. Bagi mereka, Dharma yang dipelajari bukan hanya sekedar bacaan dan hafalan atau teori tanpa arti. Ketika menjalankan tugas itulah pemahaman mereka sesungguhnya diuji.
Seperti yang diajarkan oleh Suhu Bhadraruci – Guru dan Kepala Biara KCI – apapun yang kita lakukan, bisa kita jadikan sebagai praktek Dharma. Apapun! Contoh yang paling sederhana, seperti saat kita mencuci piring. Renungkanlah di dalam batin bahwa kita sedang membersihkan piring ini sebagaimana kita membersihkan diri dari segala kotoran batin. Maka kita akan berusaha membersihkan piring itu sebersih mungkin, di sisi lain batin kita akan mengingatnya, dan ingatan itu akan menjadi penguat motivasi kita untuk sungguh-sungguh membersihkan kotoran batin. Dan hasilnya? Piringnya bersih, batinpun terlatih. Sebuah trik bajik yang benar-benar efektif!
Bagi para jubah merah ini, punya batin damai tak berarti harus tampil lebay. Menjalankan tradisi monastik tak dijadikan seperti memenjarakan diri dan memutus kontak dengan persoalan dunia nyata. Mereka tetap membuka diri, melek informasi dan teknologi yang disikapi dengan hati-hati untuk menunjang proses pembelajaran. Bersentuhan dengan urusan duniawi, bahkan berbenturan sana-sini justru membuat praktek Dharma mereka menjadi realistis dan membumi.
Kehidupan yang penuh dinamika seperti itu, apa bisa membuat mereka menjalani kehidupan berjubah dengan baik? Tentu bisa banget! Karena semua ada waktunya sendiri-sendiri. Baik bekerja maupun belajar, dua-duanya butuh dilakukan dengan serius. Selain belajar bersama, membaca teks dan menghafal, masing-masing harus pula punya target pribadi. Pemahaman yang benar serta ditempa pengalaman olah batin yang nyaris berlangsung setiap saat malah membuat perenungan meditasi mereka menjadi lebih kuat. Di balik gerak aktif mereka, ada batin yang terus dilatih untuk mencapai ketenangan dan kebijaksanaan yang bahkan jauh lebih mendalam.
Seru!
Rutinitas Spiritual
Para anggota Sangha punya jadwal rutin seperti Puja, memberikan persembahan, purifikasi dll. yang dilakukan baik bersama-sama maupun secara pribadi. Semua kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan spiritual.
Belajar + Praktik Dharma
Belajar dan praktek dituntut sama kerasnya. Selain tugas membaca Teks Dharma, para jubah merah ini pun punya tugas menghafal, meditasi dll. termasuk menguji pemahaman Dharma lewat pelajaran Debat Filosofis, cara belajar khas
Tradisi Gelug yang terkenal dan disegani.
Bagi-bagi Dharma
Aktivitas Bajik
Selain mengerjakan tugas harian, para anggota Sangha seringkali tampak sibuk membuat gulungan mantram bersama umat awam. Aktivitas lainnya, membuat Tsa tsa, menerjemahkan teks Dharma dan masih banyak aktivitas lain yang tujuan akhirnya memberi manfaat bagi banyak orang.
Para jubah merah yang relatif masih muda-muda ini sering diminta mengisi kelas-kelas Dharma di berbagai kota, bagi umat secara umum maupun untuk para mahasiswa. Namun demikian, Sangha KCI terkenal selektif dan hati-hati, mereka tak mau mengobral Dharma tanpa bekal yang cukup.