top of page

LAMRIM : Selayang Pandang

“Untuk mengatasi semua penderitaan dan memperoleh kebahagiaan, yang kita butuhkan adalah suatu metode latihan Buddhisme yang lengkap dan sistematis. Dari semua metode, yang terbaik untuk kondisi kita saat ini adalah metode Lamrim untuk ketiga jenis praktisi.”

-Dagpo Rinpoche-

Pada dasarnya ada dua tujuan utama yang diinginkan oleh semua orang. Pertama adalah menjadi bahagia dan kedua adalah sebisa mungkin menghindari penderitaan dan masalah apapun. Pertanyaannya, mengapa sampai sekarang kita masih belum berhasil mencapai tujuan-tujuan ini sepenuhnya? Ada dua alasan. Pertama karena terdapat pola-pola tertentu dalam cara berpikir kita, yaitu cara-cara bereaksi terhadap sesuatu, yang sesungguhnya tidak tepat atau tidak benar. Ini semua merupakan penghalang. Jadi disamping kurangnya pemahaman, kita juga memiliki pola pemahaman dan pemikiran yang keliru, yang memperlambat upaya kita dalam mencapai tujuan-tujuan kita tersebut. Oleh karena itu, kita perlu memperbaiki cara berpikir kita, meningkatkan kualitas baik, dan mengurangi hal-hal buruk dalam diri kita.

 

Ajaran Buddha Gautama yang begitu luas, konsisten, dan mendalam, telah disarikan dan disusun secara sistematis menjadi suatu tradisi penyajian ajaran yang disebut dengan Lamrim atau “Tahapan Jalan”. Tradisi Lamrim ditegakkan oleh Guru Agung India Atisa Dipamkara Srijnana melalui karyanya Bodhipathapradipa (Pelita Sang Jalan Menuju Pencerahan), yang sebenarnya digubah atas permohonan dari orang-orang Tibet atas ajaran yang lengkap (mengandung semua intisari ajaran Buddha), terstruktur, mudah dipraktikkan, dan dapat menuntun setiap orang menuju Kebuddhaan.

 

Karya ini sangat bermanfaat karena Yang Mulia Atisa telah menyusun ajaran Buddha ini dalam urutan yang logis, langkah demi langkah sehingga dapat dipahami dan dipraktikkan oleh siapa pun yang ingin mengikuti Jalan Buddha, apa pun tingkat spiritual yang dimilikinya. Karya ini membagi para praktisi dalam tiga golongan atau tiga jangkauan motivasi, yaitu para praktisi dengan motivasi kecil, menengah, dan agung. Kadam Choeling Indonesia menjadikan karya ini menjadi teks utama dalam belajar dan berpraktik Dharma.

​

Para praktisi Dharma dengan motivasi kecil berupaya untuk mendapatkan kelahiran di salah satu dari ketiga alam tinggi (alam manusia, asura, dan dewa), dimana lebih banyak kenikmatan dan lebih sedikit penderitaan. Para makhluk dengan motivasi menengah melihat lebih jauh ke depan dengan memahami bahwa sifat dari semua alam samsara adalah penderitan dan semua kenyamanan di ketiga alam tinggi pada hakikatnya akan berakhir dan kita dapat kembali jatuh ke alam-alam yang lebih rendah (Alam neraka, binatang, dan hantu kelaparan). Karena itu, mereka bermotivasi untuk sepenuhnya membebaskan diri mereka sendiri dari samsara dan mencapai keadaan yang terbebaskan nirvana.  Sedangkan para makhluk dengan motivasi agung menyadari bahwa saat ini makhluk lain juga berada dalam posisi yang sama dengan diri mereka sendiri yaitu masih terbelenggu dengan samsara dan mengalami banyak penderitaan terutama karena siklus kelahiran kembali yang tak terkendali dan berulang-ulang. Oleh karena itu, mereka bertekad untuk menjadi seorang Buddha yang dapat menuntun makhluk-makhluk lain untuk mencapai pembebasan abadi, bukan hanya untuk mencapai pembebasan samsara pribadi.

​

​

​

​

​

​

​

​

​

​

 

Dikutip dari Buku “Lamrim Buddhisme yang Lengkap dan Sistematis” karya Dagpo Rinpoche

yang diterbitkan oleh Penerbit Kadam Choeling, Desember 2012.

Baris-Baris Pengalaman karya Tsongkhapa Losang Drakpa adalah satu dari 10 teks utama Lamrim. Teks ini amat singkat, berupa bait-bait yang mengisahkan perjalanan Je Tsongkhapa mempraktikkan ajaran Buddha tahap demi tahap hingga mencapai pencerahan sempurna. Je Tsongkhapa adalah guru agung yang dikenal sebagai pewaris Guru Atisha dari India yang karyanya menjadi akar teks lamrim yang ada hingga sekarang. Beliau juga menulis 3 dari 10 teks Lamrim utama, termasuk Baris-Baris Pengalaman ini!

BARIS-BARIS PENGALAMAN Karya JEY RINPOCHE

1.        Engkau yang tubuhnya dihasilkan dari sepuluh juta kebajikan,

Yang ucapannya memenuhi harapan jumlah makhluk yang tak terhingga,

Yang batinnya mencerap semua fenomena sebagaimana adanya,

Oh yang terunggul di antara Para Sakya, aku memberi hormat kepadamu!

 

2.        Putra-putra spiritual terunggul dari pembimbing yang tiada taranya ini,

Setelah mengambil tanggung jawab atas semua aktivitas sang penakluk,

Engkau mewujudkan diri di tak terkira banyaknya dunia,

Oh Maitreya dan Manjughosa, aku memberi hormat kepadamu!

​

3.        Ibu dari penakluk, yang begitu sulit untuk dipahami,

Engkau, perhiasan-perhiasan dunia, telah menjelaskan maksudnya dengan sempurna;

Oh Nagarjuna dan Asanga, yang termashyur di ketiga dunia,

Di kakimu, aku memberi hormat!                                                           

​

4.        Aku bersujud kepadamu, Dipamkara, yang memegang instruksi-instruksi

Yang telah merangkum dengan tanpa cela, sempurna, dan lengkap

Intisari dari silsilah pandangan mendalam dan aktivitas luas,

Yang diturunkan dengan sempurna oleh kedua perintis agung.

​

5.        Dengan cara-cara mahir yang didasari oleh welas asih,

Engkau bagaikan mata untuk mempelajari tak terhingga banyaknya kitab suci,

Serta merupakan pintu masuk bagi mereka yang beruntung menuju pembebasan,

Oh para guru spiritual yang menerangi kami, kepadamu aku memberi hormat!

​

6.        Diturunkan dari silsilah yang mencakup Nagarjuna dan Asanga,

Mahkota permata semua orang bijaksana di dunia

Serta panji kemahsyuran yang gemilang diantara para makhluk,

[Adalah] Tahapan jalan menuju pencerahan ini.

​

7.        Memenuhi semua tujuan para makhluk tanpa kecuali.

Demikianlah ajaran ini laksana permata pengabul harapan.

Menyatukan aliran ribuan kitab suci unggul,

Serta lautan kata mulia dan unggul.

​

8.        Ajaran ini memungkinkan seseorang menyadari bahwa semua ajaran bebas dari pertentangan,

Serta mengenali semua kitab suci sebagai instruksi [untuk dipraktikkan]

Mencerna dengan mudah gagasan-gagasan utama sang penakluk,

Serta terlindungi dari jurang kesalahan berat.

​

9.        Ini adalah instruksi terunggul yang dipraktikkan oleh tak terhingga makhluk beruntung,

Para bijaksana di India dan Tibet.

Cendikiawan mana yang takkan terpesona

Pada Tahapan jalan bagi ketiga jenis praktisi ini?

​

10.     Kenyataan Ajaran ini mencakup intisari semua kitab suci,

Mengajarkan, melafalkan, dan mendengarkan Ajaran [Lamrim] ini walau hanya sekali

Pasti mendatangkan beragam dan banyak manfaat

Seperti menjelaskan dan mendengarkannya [semua] Ajaran sempurna; renungkanlah pentingnya hal ini!

​

11.      Memahami bahwa hal-hal baik apapun yang engkau alami,

Baik pada kehidupan ini walaupun berikutnya bergantung pada secara bersamaan matangnya sebab-sebab unggul hal-hal baik tersebut,

Sebab utamanya adalah bertumpu dengan benar pada Guru-guru unggul yang mengajarkan jalan spiritual dengan sungguh-sungguh dalam pikiran maupun tindakan,

Takkan pernah mencampakkan mereka walau nyawa taruhannya, serta menyenangkan mereka dengan mempersembahkan praktik dari nasihat mereka. 

Yang Mulia Guru telah mempraktikkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

12.      Kehidupan dengan kebebasan ini lebih berharga dibanding permata pengabul harapan.

Seakan engkau hanya mendapatkannya sekali saja. Sulit untuk diperoleh, mudah binasa, bagaikan kilasan petir di angkasa.

Merenungkan hal ini dan menyadari bahwa semua sia-sia layaknya sekam yang ditampi, engkau harus berupaya siang dan malam memanfaatkan kehidupan ini sepenuhnya.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

13.      Tidak ada jaminan bahwa setelah meninggal, engkau tidak akan terlahir di alam rendah.

Namun Sang Triratna pasti bisa melindungimu dari kemungkinan menakutkan itu.

Oleh sebab itu, Trisarana-lah sepenuhnya dan jangan biarkan sila-sila Trisarana merosot.

Ini bergantung pada perenungan secara menyeluruh akan karma hitam dan putih serta akibat-akibatnya serta dengan tepat menolak yang satu [karma hitam] dan menghimpun yang lainnya [karma putih].

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

14.      Upayamu untuk mencapai jalan unggul akan sia-sia terkecuali engkau mendapatkan bentuk kehidupan                  dengan semua atribut, oleh sebab itu berjuanglah untuk menghimpun semua sebabnya tanpa kecuali.

Untuk mencapai hal tersebut, penting untuk menyingkirkan halangan-halangan karmamu: ketiga pintumu dikotori oleh kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran.

Karenanya, bersungguh-sungguhlah menerapkan keempat kekuatan secara berkesinambungan.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

15.      Jika engkau tidak berjuang merenungkan kerugian-kerugian dari Dukkha

Tiada aspirasi sejati untuk mencapai pembebasan akan muncul.

Jika engkau tidak merenungkan penyebab Dukkha dan bagaimana mereka mempertahankanmu di dalam samsara

Engkau tidak akan mengetahui cara memotong akar samsara.

Bangkitkan rasa jijik dan penolakan terhadap samsara serta junjunglah kewaspadaan akan apa yang mengikatmu pada samsara.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

16.      Bodhicitta adalah pilar utama dari Kendaraan Agung;

Dasar dan fondasi untuk aktivitas [Bodhisattva] yang luas;

Bagi kedua penghimpunan, ibarat batu filosofi, yang mengubah keduanya menjadi emas tambang kebajikan yang mengandung tak hingga banyaknya kebajikan;

Setelah memahami hal in, Para Putra Penakluk yang gagah berani menjadikan aspirasi yang amat berharga ini sebagai inti dari praktik mereka.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

17.      Dana bagaikan permata pengabul harapan yang memenuhi harapan-harapan para makhluk;

Senjata terbaik untuk memotong simpul kekikiran;

Praktik Para Bodhisatva yang membangkitkan keberanian yang tak kunjung padam.

Karenanya, kemasyhuran praktik Para Bodhisattva menyebar ke sepuluh penjuru;

Memahami ini, para bijaksana mengikuti jalan unggul tersebut dan mempersembahkan tubuh, barang materi, dan kebajikan- semua tanpa kecuali.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

18.      Sila adalah air pembersih noda-noda perbuatan salah.

Sinar rembulan yang menyejukkan panas menyakitkan dari klesha;

Membuat engkau begitu unggul laksana gunung yang agung;

Dengan kekuatannya, engkau dapat menaklukkan semua makhluk tanpa kekerasan;

Memahami ini, para makhluk agung memjaga ibarat menjaga mata sendiri. Sila yang mereka telah ambil.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

19.      Ksanti adalah perhiasan unggul bagi mereka yang perkasa;

Keteguhan terbaik bagi mereka yang tersiksa oleh klesha;

Ibarat seekor garuda terhadap ular musuhnya-yakni kemarahan;

Laksana perisai hebat dihadapan senjata kata-kata kasar;

Memahami ini, biasakan dirimu sepenuhnya. Dengan beragam aspek kesabaran-pertahanan terbaik.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

20.      Jika engkau mengenakan baju-baju viriya yang kokoh.

Kualitas pengetahuan akan makna suci dan pencapaianmu akan semakin kokoh.

Dan semua aktivitasmu akan menjadi bermakna.

Sekali dimulai, suatu tindakan akan terselesaikan seperti harapanmu;

Memahami hal ini, para putra penakluk membangkitkan viriya yang berlimpah yang menyingkirkan segala bentuk kemalasan.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

21.     Samadhi adalah raja yang mengatur batin, ketika terpusat, tak tergoyahkan laksana raja para gunung;

Ketika diarahkan, berpaling pada objek bajik apapun;

Menimbulkan kebahagiaan besar kesupelan jasmani dan batin;

Memahami ini, para pertapa agung terus-menerus bertumpu pada samadhi yang menaklukkan sang musuh yakni perhatian yang teralihkan.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

22.     Prajna adalah mata yang mencerap kesunyataan. Jalan spritual yang mencabut akar samsara;

Tambang kualitas yang dipuji di seluruh kitab suci;

Dan dikenal sebagai pelita terbaik untuk menyingkirkan pembebasan jalan dengan banyak cara.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

23.     Konsentrasi terpusat saja tidak memiliki kemampuan untuk memotong akar samsara;

Kebijaksanaan yang terlepas dari ketenangan batin meditasi tidak akan bisa mengalahkan klesha, terlepas dari banyaknya analisis;

Namun ketika kebijaksanaan memahami kesunyataan, menunggangi kuda ketenangan batin yang kokoh, dengan senjata tajam penalaran Madhyamika, bebas dari pandangan ekstrem, semua objek yang dipegang oleh pandangan ekstrem dihancurkan.

Dengan kebijaksanaan luas yang menganalisis secara tepat, kembangkan kecerdasan yang menegaskan kesunyataan.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

24.     Tak diragukan lagi bahwa dengan meditasi terpusat, engkau akan mencapai kosentrasi [terpusat];

Lebih jauh, dengan analisis yang tepat dengan pemahaman yang membedakan, engkau dapat mencapai samadhi yang menetap dalam kesunyataan, tak tergoyahkan dan amat kokoh.

Sungguh menakjubkan mereka yang, setelah memahami ini, berjuang untuk mencapai penyatuan ketenangan batin dan pandangam mendalam!

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

25.     Meditasikanlah baik keadaan menyelami kesunyataan, yang ibarat menyelami angkasa maupun yang                        berikutnya, kesunyataan  laksana ilusi menggabungkan metode dan kebijaksanaan.

Dipuji sebagai penyempurnaan praktik Para Putra Penakluk.

Menyadari hal ini, sudah sepatutnya bagi mereka yang beruntung untuk tidak puas dengan jalan yang tidak lengkap.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

26.     Setelah dengan tepat mencapai kualitas-kualitas umum

Yang diperlukan bagi kedua jalan unggul mahayana-sebab dan hasil,

Dengan bertumpu pada penuntun dan pelindung para bijaksana,

Aku telah berpraktik dalam samudra luas dari berbagai kelas tantra,

Dan melalui semua instruksi dari ajaran tersebut menjadikan pencapaian kebebasan dan keberuntunganku bermakna.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

Aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

27.     Untuk membiasakan batinku dengannya serta demi mereka yang beruntung, aku telah memaparkan                        dengan cara mudah dipahami , Jalan lengkap yang membuat para penakluk ber-mudita.

Dengan kebajikan ini, aku berdoa semoga semua makhluk tidak pernah terpisahkan dari Jalan yang murni dan tak ternilai ini.

Yang Mulia Guru telah mempraktekkan demikian, aku yang menginginkan pembebasan juga akan melakukan hal yang sama.

Atau

aku, Sang Yogi, telah mempraktikkan dengan cara ini, engkau, yang menginginkan pembebasan, lakukanlah hal yang sama!

​

28.     Pertama-tama mencari sebanyak dan seluas-luasnya dengan belajar,

Setelah itu mengumpulkan semua nasihat baik Ajaran dan perilaku moral,

Kemudian mempraktikkannya siang dan malam, dilimpahkan semua demi Dharma semoga berkembang luas,

Sebagaimana guruku Lobsang Dragpa, tinggal di tanah suci Tushita nan penuh kebahagiaan dan berbagai kesenangan,

Atau salah satu dari tanah suci dimana Para Buddha berdiam, semoga aku dan semua yang berada dalam samsara tak bertepi juga terlahir di sana.

Terlahir, dan telah dilahirkan demikian, semoga aku dan semua makhluk, memiliki silsilah mulia, berbudi luhur dan bersih serta tiada kesombongan,

Memiliki maha welas asih dan senantiasa berbakti kepada Sang Guru, senantiasa bertemu dengan komitmen Sang Guru nan jaya.

bottom of page