top of page

Merenungkan Kematian, Berupaya Memanfaatkan Kehidupan Ini Sepenuhnya

“Jangan sampai terjerumus dalam perangkap peryataan, 'Saya akan', 'Saya ingin', 'Saya mau'. Jika memang mau, lakukanlah sekarang juga. Jika tidak, kita akan mengalami keadaan dimana kita akan meninggal tanpa memiliki kesempatan untuk mempraktikkan Dharma sepanjang hidup kita.”

~Dagpo Rinpoche~

Tanpa disadari atau secara alami kita selalu berpikir bahwa entah bagaimana kita akan tetap hidup, terus dan terus hidup. Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa kita selalu membuat rencana-rencana tentang apa yang akan kita lakukan besok, minggu depan, tahun depan, ketika kita tua, dan sebagainya. Semua ini adalah sebuah cerminan akan cara berpikir kita yang berpegang pada kekekalan. Dengan kata lain, kita memegang gagasan bahwa entah bagaimana kita akan tetap hidup.


Masalah yang muncul dengan sikap berpegang pada kekekalan ini adalah di hari dimana kita benar-benar mengalami kematian, hal tersebut akan menjadi kejutan besar bagi kita. Hal ini dikarenakan kita membayangkan entah bagaimana kita tetap hidup sehingga ketika hal tersebut menjadi kenyataan, akan menjadi sebuah kejutan dan guncangan yang besar bagi kita.


Kita melekat pada harta benda kita, melekat pada lingkungan dan teman-teman kita, serta melekat pada segala sesuatu yang kita anggap sebagai milik kita. Karena hal inilah, ketika kita menghadapi kematian dan berpisah dengan semua milik kita, akan timbul perasaan sedih yang mengerikan di dalam diri kita. Sebelum mencapai keadaan tersebut, alangkah baiknya untuk berupaya memahami bahwa perpisahan tersebut adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari. Dengan demikian hal ini akan sangat membantu kita dalam peralihan dari satu kehidupan ke kehidupan selanjutnya.


Kematian pasti akan datang dan tidak ada hal apapun yang dapat kita lakukan untuk mengelak darinya. Tidak ada tubuh jasmani ataupun tempat persembunyian untuk lolos dari kematian. Kematian juga pasti karena masa kehidupan kita tidak dapat diperpanjang dan bahkan terus bertambah pendek dari hari ke hari tanpa berhenti.


Andaikan seseorang berumur 60 tahun maka separuh waktunya habis untuk tidur, sisa separuhnya lagi digunakan untuk beragam aktivitas seperti makan, berpergian, bekerja, jatuh sakit, sembuh, dan seterusnya. Demikianlah kita juga menggunakan waktu kita, sehingga kita bisa melihat sendiri betapa sulitnya untuk menemukan waktu untuk meditasi dan praktik bahkan selama kita masih hidup.


Seseorang yang masih sangat muda tentu tidak akan memikirkan Dharma. Sedangkan mereka yang sudah sangat tua juga akan kesulitan untuk melakukannya. Waktu diantara usia muda dan usia tua ini kita habiskan untuk aktivitas sehari-hari dan rutin. Jadi meskipun seseorang hidup hingga seratus tahun, sulit baginya untuk menemukan waktu untuk praktik Dharma.


Kita harus bisa merenungkan dan menyadari bahwa terdapat banyak kerugian yang akan kita hadapi apabila gagal mengingat kematian. Mengembangkan ingatan akan kematian bukan untuk mengkhawatirkan bahwa kematian akan menyebabkan kita berpisah dari harta benda serta orang-orang yang kita sayangi. Melainkan kita harus mengembangkan ingatan berupa perasaan sangat disayangkan atau sangat memalukan bagi seseorang jika dia sampai meninggal tanpa praktik Dharma sama sekali. Hal ini dikarenakan orang tersebut tidak akan bisa mencapai apa yang seharusnya dicapai dengan praktik Dharma seperti menghindari kejatuhan dari alam rendah, mendapatkan kelahiran yang baik, serta mencapai kebaikan yang pasti.


Kita telah mengetahui bahwa kita pasti akan mati tetapi tidak ada kepastian kapan waktunya tiba. Lalu pada saat kematian, tidak ada apapun kecuali Dharma, yang akan berguna bagi kita. Setelah kita meninggal, terdapat banyak bahaya besar yang menunggu. Kelahiran kita dikondisikan oleh karma baik dan karma buruk kita. Karma-karma tersebutlah yang akan menuntun kita pada kehidupan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.


Disadur dari Buku “Lamrim: Buddhisme yang Lengkap dan Sistematis” karya Dagpo Rinpoche yang diterbitkan oleh Penerbit Kadam Choeling, Desember 2012.

Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
Archive
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page