top of page

Tiga Jenis Praktisi (1): Mencari Kelahiran Lebih Baik Dalam Samsara

“Dalam Lamrim, praktisi dibagi menjadi tiga tingkatan motivasi.

Praktisi motivasi kecil hanya mencari kelahiran lebih baik dalam samsara;

praktisi motivasi menengah berupaya membebaskan dirinya sendiri dari samsara;

praktisi motivasi agung berupaya membebaskan dirinya dan semua makhluk dari samsara.”

-Dagpo Rinpoche-


Pada kondisi sekarang, kita belum memliki kapasitas batin yang besar karenan batin kita terpencar-pencar, perhatian kita teralihkan ke berbagai hal yang sesungguhnya tidak berguna. Dalam banyak hal, cara berpikir kita juga tidak tepat dan tidak memberikan jalan keluar yang tepat terhadap permasalahan-permasalahan yang ada. Oleh karena itu, semua perhatian yang terpencar tersebut harus dipusatkan sehingga membuat batin kita menjadi lebih stabil dan kokoh. Dengan cara ini, kita akan bisa secara bertahap mengembangkan batin kita seperti yang diajarkan oleh Guru Buddha. Secara bertahap kita akan bisa meningkatkan kapasitas batin kita.


Guru Buddha mengajarkan banyak metode. Ajaran beliau selalu disesuaikan dengan pengikutnya, para pendengar yang mendengarkan ajarannya pada saat tersebut. Secara khusus, ajarannya disesuaikan dengan kapasitas seseorang pada suatu waktu tertentu. Ketika kita mengamati siapapun, pada awalnya kapasitas batin mereka sangatlah terbatas; lalu Guru Buddha mengajarkan metode untuk pemula ini, ajaran yang praktis. Setelah mempraktikkannya, pemula ini akan mengalami peningkatan kapasitas batin secara bertahap. Setelah kapasitas batinnya sedikit meningkat, Guru Buddha akan memberikan ajaran lainnya yang disesuaikan dengan kondisinya sekarang. Setelah mempraktikkan ajaran yang baru ini, kapasitas batinnya akan kembali mengalami peningkatan, dimana selanjutnya akan diberikan ajaran yang kembali disesuaikan. Dengan cara ini, setiap makhluk akan bisa mengalami peningkatan pada setiap tahapan di dalam Jalan dan menemukan ajaran yang sesuai dengan kapasitasnya. Dengan mengikuti instruksi ini dengan baik, kemampuannya akan terus meningkat sampai dia memiliki kapasitas agung. Inilah mengapa Aryadeva, seorang guru suci dari India, mengatakan bahwa ajaran Guru Buddha bisa diibaratkan seperti tangga. Ikuti saja satu demi satu hingga akhirnya mencapai puncak.


Cara untuk meningkatkan kapasitas kita secara bertahap yaitu dengan mengikuti tahapan yang diberikan Guru Buddha sesuai dengan kemampuan para praktisi. Ada tiga jenis atau tiga tingkatan praktisi, yaitu:

  1. Praktisi berkapasitas kecil

  2. Praktisi berkapasitas menengah

  3. Praktisi berkapasitas tinggi/agung


Agama Buddha telah dikemas menjadi sedemikian mudah berkat tradisi ajaran yang disebut Lamrim atau Tahapan Jalan Menuju Pencerahan. Ajaran yang dipaparkan secara sangat jelas dan bertahap ini disusun oleh Yang Mulia Atisa Dipamkara Srijnana. Ajaran ini bisa dikatakan merupakan program latihan yang sempurna bagi siapapun dengan kapasitas apapun. Di dalam kitab ajaran ini, ada instruksi-instruksi yang bisa diterapkan oleh siapapun, baik yang berkapasitas kecil, menengah, maupun agung.



Kapasitas Kecil


Yang dimaksud dengan kapasitas disini adalah kita sedang membicarakan tentang kualitas dari pemikiran atau motivasi kita. Dapat dikatakan bahwa kualitas yang paling minimum adalah memiliki sebuah niat murni yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan saat ini saja.


Mempraktikkan Jalan yang dijalankan bersama dengan makhluk berkapasitas kecil, pada intinya bertujuan mencapai kelahiran yang lebih tinggi dan bahagia pada kehidupan mendatang. Oleh karena itu, bagian ini terdiri dari praktik berlindung kepada Sang Triratna dan mempraktikkan sila-sila terkait praktik berlindung tersebut, yaitu hidup sesuai dengan hukum karma dan akibat-akibatnya. Dengan melakukan hal ini kita bisa menjamin diri kita untuk memperoleh kelahiran yang lebih tinggi pada kehidupan mendatang.


Jadi makhluk dengan kapasitas ini seharusnya memiliki motivasi untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dalam kehidupan yang akan datang dari tindakan bajik apapun yang dilakukan, misalnya kemurahan hati. Kita boleh memutuskan untuk memberikan sesuatu, dan apabila motivasi dari tindakan berdana tersebut adalah untuk mencapai suatu kelahiran yang baik demi menjamin kebahagiaan dalam kehidupan yang akan datang, tindakan berdana ini pun dikatakan merupakan suatu praktik spiritual.



Satu-satunya cara untuk benar-benar memiliki niat tersebut dalam batin kita adalah dengan mengurangi kemelekatan kita pada kehidupan saat ini dan pada hal-hal dalam kehidupan ini saja. Jika kita sangat melekat pada kehidupan ini, maka hal ini tentu saja tidak selaras dengan keinginan untuk memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan kita yang akan datang.


Disadur dari Buku “Lamrim: Buddhisme yang Lengkap dan Sistematis” karya Dagpo Rinpoche yang diterbitkan oleh Penerbit Kadam Choeling, Desember 2012.

Featured Posts
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Recent Posts
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
Archive
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page