Aktivitas Bajik di Hari Chotrul Duchen
Chotrul Duchen merupakan salah satu dari empat hari suci besar yang diperingati oleh Agama Buddha di Tibet, selalu terjadi pada hari kelima belas bulan lunar pertama dalam kalender Tibet. Hari tersebut merupakan hari dimana Buddha menunjukkan keajaibannya untuk mengalahkan 6 pertapa Thirtika. Diyakini bahwa efek dari tindakan positif dan negatif yang dilakukan di hari tersebut akan dikalikan sepuluh juta kali.
Untuk menyambut Chotrul Duchen yang jatuh pada 12 Maret 2017 kemarin, Sangha Kadam Choeling Indonesia mengadakan serangkaian aktivitas bajik, yaitu :
Sojong di Malang
Sojong merupakan aktivitas rutin yang dilakukan setiap penanggalan 1 dan 15 penanggalan lunar. Inti dari melakukan sojong adalah mengakui kesalahan dan menguatkan kembali sila-sila yang telah diambil yang bertujuan untuk menjauhkan halangan-halangan dan menciptakan kondisi baik untuk belajar dan berpraktek Dharma. Sojong kali ini dilakukan bersama oleh 10 anggota sangha di Malang.
Fangshen di Malang
Menyadari bahwa untuk belajar dan praktek Dharma dibutuhkan banyak karma baik, Sangha Kadam Choeling juga melakukan fangshen dengan melepaskan burung-burun di hari baik kemarin.
Pengisian Rupang Je Tsongkhapa di Jakarta
Proses pengisian rupang Je Tsongkhapa yang telah dimulai dari minggu lalu akhirnya telah rampung. Di hari baik Chotrul Duchen kemarin, Rupang Je Tsongkhapa diangkat bersama-sama ke tahtanya di Kadam Choeling Jakarta.
Serangkaian Puja dan Pelafalan Baris-baris Pengalaman di Malang
Selama Chotrul Duchen, pujian-pujian kepada Buddha Sakyamuni tidak henti diucapkan dalam serangkaian puja yang dilakukan di Malang. Puja 16 Arahat, Puja Tara, Pujian terhadap Buddha Sakyamuni, Pujian terhadap Kesalingtergantungan, puja protector, hingga mengulang Baris-baris Pengalaman.
Semoga semua aktivitas yang dilakukan dapat menyenangkan hati Buddha, guru-guru, serta semua makhluk agar Ajaran bisa bertahan selamanya.