WAISAK KADAM CHOELING INDONESIA 2017
Sebagai bagian dari Keluarga Besar Kadam Choeling Indonesia, Sangha KCI ikut memeriahkan perayaan Waisak tahun ini yang merupakan hari yang akan diingat oleh keluarga besar KCI pada umumnya dan khususnya yang hadir pada waisak tahun ini dimana perayaan waisak diselenggarakan di PUSDIKLAT Indonesia Gaden Syeydrub Nampar Gyelwei Ling (bahasa jawa: Jina Putra Tushitavijaya).
Biksu Bhadraruci selaku kepala PUSDIKLAT menyampaikan sambutannya secara eksklusif dalam bahasa Jawa, yang mana kami sampaikan sepenggal cuplikannya sebagai berikut dalam bahasa Indonesia.
"Hari Waisak 2561/2017, Pada purnama waisak ini, adalah hari di mana kita umat Buddha bersama-sama merenungkan peristiwa penting dari Buddha Gautama yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.
Apa yang menjadikannya istimewa adalah: kelahiran Siddharta Gautama sebagai manusia menunjukkan harkat dan nilai besar kehidupan manusia yang berharga, pencerahan yang diraihnya adalah buah perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa demi manfaat semua makhluk hidup, dan wafatnya merupakan pertunjukan agung akan ketidakekalan segala sesuatu dan dorongan bagi semua untuk melampaui duniawi, dan menapaki spiritual.
Jadi ini bukanlah sekedar pesta ulang tahun, bukanlah perayaan keberhasilan, maupun peringatan wafat ribuan tahun seorang pesohor. Buddha Gautama adalah seorang guru spiritual, tugas utama Beliau adalah mendidik, jadi seyogyanya waisak ini adalah sesi pengajaran, kita yang berkeyakinan padanya hendaknya memetik pelajaran daripadanya, merenungi untuk kemudian merealisasikannya.
Waisak diperingati untuk menarik manfaat dari makna spiritualnya, dari nilai luhur yang terkandung di dalamnya yaitu perjalanan dan perjuangan spiritual seorang manusia biasa demi mencapai kebahagiaan dirinya sendiri dan Semua mahkluk.
Lebih lanjut, kita perlu memahami waisak sebagai bangsa Indonesia. Apalagi di tanah nusantara ini, telah tertanam nilai-nilai Dharma semenjak masa kejayaannya dahulu, yang kemudian menjadi hidup dalam “Bhinneka Tunggal Ika” yang berasal dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Mari kita dalami lebih jauh tentang Sutasoma yang menginspirasi sebuah kitab yang menelurkan konsep Bhinneka Tunggal Ika, nilai luhur dari Indonesia."
Perayaan waisak kali ini dihadiri oleh Drepung Tripa Khenzur Rinpoche (pemangku takhta Drepung Monastery India), 6 perwakilan dari 6 elemen agama (Islam, Hindu, Katholik, Kristen, Buddha, Khonghucu), dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan instansi pemerintahan. Berbagai suku dan ras menyatu dengan harmonis menjadi simbol dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Keenam perwakilan elemen agama secara bergiliran memberikan do'a dan berkah bagi Indonesia dan secara khusus bagi PUSDIKLAT Jina Putra Tushitavijaya di hari suci waisak ini.
Mari bersama-sama sebagai satu keluarga kita bangkitkan sukacita atas rampung dan lengkapnya kunjungan Yang Berharga Pemegang Takhta (Drepung Tripa) Khenzur Rinpoche Geshe Losang Tenpa-la, antara lain dalam agenda 11-15 Mei 2017 yang mencakup:
Penahbisan 2 orang Samanera: Yang Luhur Losang Monlam dan Losang Yeshe pada 11 Mei 2017
Abhiseka Mahakarunika 13-14 Mei 2017
Puja Agnihotra Paustika 15 Mei 2017
Semoga semua Guru Spiritual berumur panjang dan seluruh aspirasi mulia mereka terpenuhi. Semoga keluarga bajik ini senantiasa terberkahi dan cita-cita luhurnya tercapai.
Selamat Hari Suci Waisak Semoga semua makhluk berbahagia
Sarva Mangalam,